Wednesday, May 13, 2009

Hujan Alien di Kerala?

Tidak ada yang mengerti apa yang sedang terjadi, Pada saat itu, 25 Juli 2001, hujan lebat dengan air berwarna merah menghujani negara bagian Kerala di India. Hujan itu berlangsung hingga September 2001 dan lebih dari 500.000 meter kubik air hujan berwarna merah tercurah ke bumi. Pada mulanya ilmuwan mengira air hujan yang berwarna merah itu disebabkan oleh pasir gurun, namun para Ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan, unsur merah di dalam air tersebut adalah sel hidup, sel yang bukan berasal dari bumi !

Hujan yang pertama jatuh di distrik Kottayam dan Idukki di wilayah selatan India. Bukan hanya hujan berwarna merah, 10 hari pertama dilaporkan turunnya hujan berwarna kuning, hijau dan bahkan hitam. Setelah 10 hari, intensitas curah hujan mereda hingga September. Hujan tersebut turun hanya pada wilayah yang terbatas dan biasanya hanya berlangsung sekitar 20 menit per hujan. Para penduduk lokal menemukan baju-baju yang dijemur berubah warna menjadi merah seperti darah dan juga melaporkan adanya bunyi ledakan dan cahaya terang yang mendahului turunnya hujan yang dipercaya sebagai ledakan meteor.

Contoh air hujan tersebut segera dibawa untuk diteliti oleh pemerintah India dan ilmuwan. Salah satu ilmuwan independen yang menelitinya adalah Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari Universitas Mahatma Gandhi. Mereka mengumpulkan lebih dari 120 laporan dari penduduk setempat dan mengumpulkan sampel air hujan merah dari wilayah sepanjang 100 km. Pertama kali mereka mengira bahwa partikel merah di dalam air adalah partikel pasir yang terbawa dari gurun Arab. Hal ini pernah terjadi pada Juli 1968 dimana pasir dari gurun sahara terbawa angin hingga menyebabkan hujan merah di Inggris. Namun mereka menemukan bahwa unsur merah di dalam air tersebut bukanlah butiran pasir, melainkan sel-sel yang hidup.

Komposisi sel tersebut terdiri dari 50% Karbon, 45% Oksigen dan 5% unsur lain seperti besi dan sodium, konsisten dengan komponen sel biologi lainnya, dan sel itu juga membelah diri. Ia memiliki diameter antara 3-10 mikrometer dengan dinding yang tebal dan memiliki variasi nanostruktur didalam membrannya. Namun tidak ada nukleus yang dapat diidentifikasi. Setiap meter kubik sampel yang diambil, terdapat 100 gram unsur merah. Jadi apabila dijumlah, maka dari Juli hingga September terdapat 50 ton partikel merah yang tercurah ke Bumi.


Di Universitas Sheffield, Inggris, seorang ahli mikrobiologis bernama Milton Wainwright mengkonfirmasi bahwa bahwa unsur merah tersebut adalah sel hidup. Hal ini dinyatakan karena Wainwright berhasil menemukan adanya DNA dari unsur sel tersebut walaupun ia belum berhasil mengekstraknya.

Karena partikel merah tersebut adalah sel hidup, maka para ilmuwan mengajukan teori bahwa partikel merah itu adalah darah. Menurut mereka, kemungkinan batu meteor yang meledak di udara telah membantai sekelompok kelelawar di udara. Namun teori ini ditolak karena tidak adanya bukti-bukti yang mendukung seperti sayap kelelawar yang jatuh ke bumi.

Dengan menghubungkan antara suara ledakan dan cahaya yang mendahului hujan tersebut, Louis mengemukakan teori bahwa sel-sel merah tersebut adalah makhluk ekstra terestrial. Ia menyimpulkan bahwa materi merah tersebut datang dari sebuah komet yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di atas langit India.

Sebuah studi yang dilakukan oleh mahasiswa doktoral dari Universitas Queen, Irlandia yang bernama Patrick McCafferty menemukan catatan sejarah yang menghubungkan hujan berwarna dengan ledakan meteor. McCafferty menganalisa 80 laporan mengenai hujan berwarna, 20 laporan air berubah menjadi darah dan 68 contoh fenomena mirip seperti hujan hitam, hujan susu atau madu yang turun dari langit. 36 persen dari contoh tersebut ternyata terhubung dengan aktivitas meteor atau komet. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi mulai dari Romawi kuno, Irlandia dan Inggris abad pertengahan dan bahkan California abad ke-19. McCafferty mengatakan, "kelihatannya ada hubungan yang kuat antara laporan hujan berwarna dengan aktivitas meteor, Hujan merah Kerala cocok dengan pola-pola tersebut dan tidak dapat diabaikan begitu saja."

Jadi, apakah hujan merah di Kerala berasal dari luar bumi ? Sebagian ilmuwan yang skeptis serta merta menolak teori ini. Namun sebagian ilmuwan lain yang belum menemukan jawabannya segera melirik kembali ke sebuah teori usang yang diajukan oleh ahli fisika Sir Fred Hoyle dan Dr Chandra Wickramasinghe, yaitu teori yang disebut Panspermia, sebuah teori yang menyatakan bahwa kehidupan di bumi ini berasal dari luar angkasa.

Menurut kedua ilmuwan tersebut pada mulanya di luar angkasa terdapat awan gas antar bintang yang mengandung bakteri. Ketika awan itu mengerut karena gravitasi untuk membentuk sistem bintang, bakteri yang ada di dalamnya tetap bertahan hidup di dalam komet. Ketika komet itu terkena sinar matahari, panas matahari mencairkan permukaan es pada komet, bakteri-bakteri tersebut lolos dan tersapu ke planet-planet terdekat. Teori ini juga didasarkan pada argumen Charles darwin bahwa sesungguhnya bakteri memiliki karakteristis "luar bumi".

Mungkinkah mereka benar ?

(wikipedia)

Baca update mengenai hujan merah kerala disini.

Share on Facebook
Bookmark and Share

Perhatian ! Boleh Copy paste, tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.

12 comments:

  1. mungkin ini asal muasal mahluk hidup di bumi diturunkan ... bermetamorfosis.. menjadi mahluk yang lebih besar dan lain-lain... (hanya nebak aja sih...)mungkin benar mungkin salah... tapi yang pasti mahluk hidup datang dari tuhan.

    ReplyDelete
  2. ini salah satu bukti bahwa alien sudah ada di bumi.

    ReplyDelete
  3. kl pun alien, alien jg berasal dari tuhan. ato cara terbaru setan dlm menipu manusia? namanya 'jurus alien turun gunung'... maklum ada yg bs disangkut pautkan.. tahun 2012

    ReplyDelete
  4. wow.........men hari gini masih meragu kan alien berarti meragu kan kekuasan tuhan.gw sih percaya.karena sangat imposible banget,berjuta2 bitntang,planet yg belum di kenal dan sejagat raya(galaksi) hanya di huni manusia doank.nggk banget.inget kita gk sendirian,di hari qyamat lah jawaban nya akan terungkap

    ReplyDelete
  5. "Misteri slalu ada dlm kehidupan"

    y bgtulah tnpa Misteri kehidupan tdk akan 'berwarna',,,

    btul tidak,,??

    ReplyDelete
  6. hujan yang aneh.....
    ada hubungannya sama chemtrail conspiracy
    gak bang enigma....?

    ReplyDelete
  7. sungguh sesuatu kejadian yg di luar nalar manusia ... tapi yaa Bgi allah gak ada yg tak mungkin ...
    hanya dengan mengatakan KUn maka payakun ..."dengan mengatakan terjadi ,maka terjadilah ...
    dan ilmu yg kita miliki hanyalah setetes air di lautan bila di bandingkan dengan dengan kuasa Allah ...

    ReplyDelete
  8. mnugkin itu artix bumi ini akan segera tergantikan dengan bumi lain.. n manusia akan tergantikan dengan makhluk hidup lain yg baru. tidak lama lagi.....

    ReplyDelete
  9. pernahkah anda berpikir bhw Tuhan sedang bosan ato merasa kesepian....

    ah...iseng...ah... bikin mahluk ah....nggak ada yg bisa diajak main catur sih....iblis mah bisa nya brontak melulu...bosan...

    ReplyDelete
  10. Itu species algae yang ada spore.. spore tu menyerak ke statosfera.. algae tu merah la

    ReplyDelete