Seorang pembaca blog ini pernah bertanya, Benarkah Pterodactyl pernah terlihat di Indonesia ? Jawabannya Ya ! Penampakan Pterodactyl yang satu ini terdokumentasi dengan baik di dunia Cryptozoology Internasional.

Beberapa orang beranggapan mereka berdua menyaksikan seekor burung pelikan, namun kedua awak pesawat itu yang merupakan mantan pilot angkatan laut mengatakan bahwa makhluk tersebut terlalu besar untuk ukuran seekor pelikan, lagipula warnanya jauh lebih gelap dibanding pelikan. Dan satu fakta lagi yang menunjukkan bahwa makhluk tersebut bukan pelikan adalah perjumpaannya yang terjadi di ketinggian 6.500 kaki.
Karena tidak menemukan penjelasan, mereka lalu mencari via google dengan mengetik kata "Pterodactyl". Dan lewat situ, mereka menemukan makhluk yang mirip dengan deskripsi Pterodactyl, yaitu Ropen. Lalu mereka berdua memutuskan untuk mengirim email ke Jonathan Whitcomb, seorang peneliti Ropen ternama di dunia, untuk menceritakan perjumpaan mereka dengan makhluk tersebut. Inilah asal mulanya penampakan ini menjadi terkenal ke seluruh dunia.
Ropen, adalah sejenis makhluk terbang raksasa yang mirip dengan Pterodactyl. Ekornya memiliki panjang lebih dari 25% rentang sayapnya dan dipercaya hidup di Papua Nugini. Para saksi menceritakan bahwa ketika Ropen terbang, mereka bisa melihat ia mengeluarkan cahaya.
Namun sesungguhnya para ahli Cryptozoology juga tidak dapat memastikan perbedaannya yang signifikan dengan Pterodactyl. Nama Ropen adalah nama yang diberikan oleh penduduk pulau Umboi di Papua Nugini, tempat dimana makhluk terbang seperti Pterodactyl sering terlihat. Selain Ropen, makhluk sejenis ini dikenal dengan nama-nama seperti Ahool, Duwas, Indava, Seklo Bali dan Kundua. Nama-nama yang berbeda ini diberikan oleh para penduduk lokal sesuai dengan bahasa masing-masing.
Jadi sebenarnya ada kemungkinan bahwa Ropen, Pterodactyl dan nama-nama lain yang saya sebut adalah makhluk yang sama. Mungkin para ilmuwan lebih suka menggunakan nama Ropen dikarenakan mereka percaya bahwa Pterodactyl telah punah puluhan juta tahun yang lalu.
Sayang, informasi mengenai perjumpaan ini tidak terlalu detail. Apakah pilot dan kopilot pesawat berkebangsaan Indonesia ? atau berkebangsaan asing ? Pesawat kecil itu disebut terbang dari Australia menuju Bali sehingga ada kemungkinan pilot tersebut berkebangsaan Australia. Untuk alasan-alasan tertentu, mereka menolak jati diri mereka diungkap ke publik. Saya juga tidak dapat menemukan informasi lebih lanjut mengenai peristiwa ini.
Apakah mereka berbohong ? Tapi jika ya, untuk apa ?
Baca juga : Burung-burung raksasa di zaman modern.
(livpterosaurs.com)
Perhatian ! Boleh Copy paste, tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.
wahhh, klo emg ada di papua nugini. coba adakan penelitian aja disono. tapi indonesia kayanya kurang berminat dengan hal yang seperti ini -_-!
ReplyDeleteThanks usah nyuruh
Deletemungkin Pterodactyl blom punah ya..
ReplyDeleteI believe it like mokele mbembe. . Yah, . Kasusnya mirp ama mokele lah, . Tp mkin jg mutan, . . Jd hewan yg bermutasi gtw. . Gmn mas enigma?
ReplyDeletesaya percaya itu hewan prasejarah yang masih hidup.
ReplyDeletewah brarti mas enigma jg prcaya beberapa makhluk prasejarah masih hidup ya? kalau mokele-mbembe, yeti, atau nessie menurut enigma gmn?
ReplyDeleteiy jg sih, indonesia mah ga bkalan t'tarik ma hal yg bginian, padahal kan indonesia banyak yang misterius2nya... sayang ya!!
iya, saya percaya. lagipula bkn hal aneh kok. buaya, hiu, komodo kan semua jg hewan prasejarah yg masih bertahan hidup. jadi kalo ada dinosaurus atau pterodactyl yg masih hidup, saya tdk heran.
ReplyDeleteboleh dong. malah saya berterima kasih.
ReplyDeleteKenapa pesawat itu gak memutar balik & mengejar burung itu? bukannya burung itu lamban terbangnya? jadi bisa mengklarifikasi obyek itu? Trus kenapa pake menukik bawah? pesawat lebih cepat bermanuver ke samping atau ke atas. Gerakan menukik ke bawah butuh waktu lebih lama dan tidak lazim.
ReplyDeleteSoal ketinggian, bisa ja peralatan pesawat itu rusak, lha wong pesawat komersil indonesia ja dari Surabaya tujuan Makasar bisa mendarat ke Kupang hehehehe
Maha Besar ALLAH SWT yg tlh menciptakan makhluk yg beraneka ragam sehingga kita tdk perlu lg menyangsikan keberadaaNya. Piss bro...
ReplyDeleteSumpah DEMI TUHAN..saya jg prnh meLihat binatang semacam ini..tapi memang ukurannya jauh Lbh kecil dari yg di deskripsikan di sini...saya meLihatnya sekitar 5-10 menit..di daerah ToL pasar Rebo..jika saya berbohong,saya berani mempertaruhkan kebohongan saya di akhirat nanti...saya menceritakan ini sesungguhnya terjadi..
ReplyDelete@anonymous : saya percaya kok kalo lu ngeliat, gw cari2 juga katanya masih ada binatang sejenis Pterodactyl namun ukurannya lebih kecil.
ReplyDeleteberarti dua minggu lalu siluet bayangan hitam besar yg terlihat mengepak2 di balik awan hitam di daerah Jak_bar mungkin ya itu kali yah..sayangnya ga sempet di dokumentasikan..bukan hanya saya sih yang melihat..ada 3 orang lagi yang melihat..awalnya saya pikir iru pesawat..tapi ditunggu2 ga keliahatan wujudnya malah bolak-balik dan ada siluet seperti sayap mengepak..dan setelah 5 menit kemudian hilang di balik awan hitam..well who knows..
ReplyDeleteSiluet yang mengepak2 di balik awan (hitam lagi)?
ReplyDeleteApa benar tuh bisa keliatan dari bawah?
Kontur awan kan bergelombang acak gitu, bukan seperti kain, jadi bayangan sayap pesawat yang menimpa awan terlihat bergerak2.
Saya percaya hewan2 purba masih hidup! Betul dengan komentator pertama, coba kita minta para ilmuwan melakukan investigasi di Irian. Daerah Irian masih bersih, hampir semua wilayah belum terjamah, mungkin saja akan ada penemuan lebih spektakuler lagi. :)
ReplyDeletewah semuanya bagus beritanya
ReplyDeletesaya boleh ya ngelink Blog ini di blog saya
salam kenal ^^
antara percaya dan tidak nih :d but, ini cerita seru Maria ozawa story
ReplyDeleteSaya dan kakak saya juga pernah melihatnya di Bali selama sekitar 3 detik (walau cuma 3 detik, tapi terasa cukup lama). Setelah melihatnya saya berpandang-pandangan dgn kakak saya dgn pertanyaan yg sama "itu pterodactyl bukan ya?"
ReplyDeletepercaya'' aja buaya ama komodo juga dri zaman donosaurus kan
ReplyDeletesetuju ma enigma. ada kemungkinan memang mahluk prasejarah masih hidup. atau minimal mahluk2 raksasa. gigantis lah.
ReplyDeletesalam kenal mas enigma. senang sekali membaca artikel di blog ini. http://bayuratri.com
salam kenal mas enigma,,
ReplyDeleteartikel²nya keren dah,soalnya saya juga baca² yang beginian,hehehe
saya juga setuju mas enigma,,dari sekian banyak makhluk prasejarah pasti masih da yang bisa mempertahankan hidup mereka sampai saat ini..namun hanya keberadaannya aja yang blom diketahui,,
yah...di Indonesia Dinosaurus juga kayanya masi ada..
ReplyDeleteitu dinosaurus yang kabur dari jurassic park.
ReplyDeleteSaya punya video penampakannya yang direkam sama bapak-anak di sebuah pantai. ada kok videonya di youtube. kalau saya si percaya. soalnya videonya gak keliatan ada tanda-tanda di edit.
ReplyDeleteto enigma :
ReplyDeletemengapa link
http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/02/burung-raksasa-di-jaman-modern.html
tersebut diatas tidak saya temukan?
Gambarnya salah tuh,aq kasih dikit informasi,deh:
ReplyDeleteYang ada di gambar adalah Dimorphodon,kelas Rhamphorhinchoida,sejenis reptil terbang yang mempunyai ciri:berekor panjang,lengan pendek,bersayap sempit,dan muncul lebih awal sebelum Pterodactylloida,biasanya berukuran kecil(bentang sayap 70cm)
Sedangkan yang dibahas adalah Pterodactyl,atau Pteranodon,kelas Pterodactylloida,yang mempunyai ciri:ekor pendek,lengan lebih panjang,bersayap lebih lebar,dan muncul setelah Rhamphorhinchoida,biasanya berukuran besar(Arambourgiania & Quetzalcoatlus mempunyai bentang sayap 12 m!,Pteranodon mempunyai bentang sayap 9m!)
kalo indo jarang aja, tapi kalo di papua nugini itu pas gan, disana aja masih ada spesies binatang yng belum dikenali
ReplyDeletemungkin saja ini benar.. saya salah seorang yg berasal dari bali utara, tepatnya di buleleng.. baru2 ini ( sekitar bulan juni 2011) para warga di sekitar rumah saya mendengar suara burung yg aneh pada malam hari, tepatnya sekitar jam 10 malam.. pada saat itu saya memang tidak berada disana, tapi menurut warga suara burung itu sangat keras dan menakutkan, sehingga banyak warga di sekitar gang yg sampai keluar rumah..
ReplyDeleteSerius an pernah liat pas liburan di bandung. kepakan sayapnya emang keliatan males teru warnanya coklat-coklat kayak kelelawar di game king kong. tapi anehnya kagak ada orang yg nyadar selain ane dan ade ane
ReplyDeleteKok ane liat nya warna hijau ya??
Deleteguwe kemarin liat gatot kaca terbang bro....
ReplyDeleteTwo thumbup! Ternyata masih banyak tempat2 misteri di dunia ini ya... bang bahas tentang kematiannya elisa lam kalo ada waktu. siapa tau bisa jadi postingan yang menarik lagi :D
ReplyDeletePercaya. Soalnya Pernah Liat Sekilas gk tau bener ato kgk -_-
ReplyDeletewow!!!
ReplyDelete-_-
ReplyDeleteawal nya baca tentang kembaran kita di dunia yang melewati ruang dan waktu. baca isi blog plus komentar yg rencananya beberapa aja. tapi kok makin seru aja komentar2 ini. semakin k bawah, komentarnya gak habis2. baanyaaak banget. "baru kali ini baca content blog malah terbawa k comment nya segala". gak terasa berjam-jam baca satu pembahasan doank... akhirnya q tau pemilik blog panggilannya bung E. awalnya gak ngeh... lelet banget y. baru tau blog ini, pdahal suka hal-hal misteri kayak gini. bang E kerennn... ^_^ (salam kenal)
ReplyDeleteSkrg umur sya 29th n skitar 20th yg lalu sya n teman2 sya jg prnah liat pterodactyl,g cma skali tp beberpa kali selama beberpa hri..prnh liat pas terbang n berdiri didarat tingginya skitar 2m lbh,wrnax hitam mirip kelelawar malah sya kira orang2an swah waktu kami deketin malah dia noleh kekita.. Dlu wktu kcil cma mikir klo dino udah punah jd sya ma tman2 g mkir panjang eh skrg bnyak yg ngmongin.. Yg sya pkirkan jika dino masih ada brarti dino tu g sendiri..pasti da kawanan lainnya krna g munkin umur dino bsa jutaan tahun
ReplyDelete