Hitler tewas pada tanggal 30 April 1945 di sebuah bunker di Jerman. Begitulah kisah resmi yang dipercayai oleh para sejarawan. Namun di Indonesia beredar sebuah rumor yang menyatakan bahwa Hitler tidak tewas pada tahun 1945. Ia berhasil melarikan diri ke Indonesia, menjadi dokter di Sumbawa dan meninggal di Surabaya pada tahun 1970. Benarkah demikian adanya?
Beberapa tahun yang lalu, saya sering sekali menerima email yang menanyakan soal kebenaran kisah ini. Pada waktu itu, tentu saja saya tidak bisa menjawabnya tanpa adanya data yang kuat. Jika ditanya demikian oleh para pembaca enigma, saya hanya mengatakan: "Kalau ada foto Dr.Poch yang disebut sebagai Hitler, maka saya akan memposting soal ini."
Itu beberapa tahun yang lalu.
Beberapa waktu yang lalu, sudah agak lama, ketika saya sedang pergi ke toko buku, saya melihat sebuah buku yang ditulis oleh KGPH Soeryo Goeritno Msc. Judulnya: Rahasia yang terkuak - Hitler mati di Indonesia.
Ketika saya melihat isinya sekilas, saya melihat foto Dr.Poch (lengkapnya Dr.Georg Anton Poch). Jadi sekarang saya akan menepati janji yang pernah saya ucapkan.
Mungkin sebagian besar dari kalian sudah pernah membaca kisah bagaimana Dr. Sosrohusodo berjumpa dengan seorang dokter bernama Poch yang kemudian diyakininya sebagai Hitler. Namun bagi yang belum pernah mendengarnya, berikut adalah kutipan dari Vivanews:
"Cerita ini berawal dari sebuat artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo -- dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama 'Hope' di Sumbawa Besar.
Dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut. Klaim yang diajukan dr Sosrohusodo jadi polemik. Dia mengatakan dokter tua asal Jerman yang dia temui dan ajak bicara adalah Hitler di masa tuanya. Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal --- Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.
Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul. Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya -- yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun.
Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan. Keyakinan Sosro, bahwa dia bertemu Hitler dan Eva Braun, membuatnya makin tertarik membaca buku dan artikel soal Hitler. Kata dia, setiap melihat foto Hitler di masa jayanya, dia makin yakin bahwa Poch, dokter tua asal Jerman yang dia temui adalah Hitler.
Keyakinannya bertambah saat seorang keponakannya, pada 1980, memberinya buku biografi Adolf Hitler karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria. Dalam halaman 59 artikel itu diceritakan kondisi fisik Hitler di masa tua. "Sejumlah orang Jerman tahu Hitler menyeret kakinya saat berjalan, penglihatannya makin kabur, rambutnya tak lagi tumbuh. Kala perang makin berkecamuk dan Jerman terus dipukul kalah, Hitler menderita kelainan syaraf."
Saat membaca buku tersebut, Sosro makin yakin, sebab kondisi fisik yang sama dia temukan pada diri Poch. Dalam buku tersebut juga diceritakan tangan kiri Hitler selalu bergetar sejak pertempuran Stalingrad (1942 -1943) -- yang merupakan pukulan dahsyat bagi tentara Jerman. Sosro mengaku masih ingat beberapa percakapannya dengan Poch yang diduga adalah Hitler. Poch selalu memuji-muji Hitler. Dia juga mengatakan tak ada pembunuhan di Auschwitz, kamp konsentrasi yang diyakini sebagai lokasi pembantaian orang-orang Yahudi. "Saat saya bertanya soal kematian Hitler, dia mengatakan tak tahu.
Sebab, saat itu situasi di Berlin dalam keadaan chaos. Semua orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing," kata Sosrohusodo, seperti dimuat laman Militariana. Sosro mengaku pernah memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, "ini terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali."
Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hilter. Kata Sosro, istri Poch, yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil suaminya 'Dolf', yang diduga kependekan dari Adolf Hitler. Usai membaca artikel-artikel tersebut, Sosro mengaku menghubungi Sumbawa Besar. Dari sana, dia memperoleh informasi dr Poch meninggal di Surabaya.
Poch meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel. Sementara istrinya yang asal Jerman pulang ke tanah airnya, Poch diketahui menikah lagi dengan wanita Sunda asal Bandung berinisial S. Dia diketahui tinggal di Babakan Ciamis. Setelah menutup mulut, S akhirnya memberi semua dokumen milik suaminya pada Sosro, termasuk foto perkawinan, surat izin mengemudi lengkap dengan sidik jari Poch.
Ada juga buku catatatan berisi nama-nama orang Jerman yang tinggal di beberapa negara, seperti Argentina, Italia, Pakistan, Afrika Selatan, dan Tibet. Juga beberapa tulisan tangan steno dalan bahasa Jerman Buku catatan Poch berisi dua kode, J.R. KepaD No.35637 dan 35638, kode simbol lelaki dan perempuan. "Ada kemungkinan buku catatatan dimiliki dua orang, Hitler dan Eva Braun," kata Sosro.
Ada juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler -- yakni B (Berlin), S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R (Rome), sebelum dia ke Sumbawa Besar. Istri kedua Poch, S juga menceritakan suatu hari dia melihat suaminya mencukur kumis dengan gaya mirip Hitler. Ketika dia bertanya, suaminya menjawab, "jangan bilang siapa-siapa." Sosro mengaku tak ada maksud tersembunyi di balik pengakuannya. "Saya hanya ingin menunjukan Hitler meninggal di Indonesia," kata dia. Hingga saat ini apakah Hitler tewas di bunker, di Argentina, Brazil, atau Indonesia, belum bisa dipastikan. Kisah akhir hayat 'sang Fuhrer' terus jadi misteri."
Pada saat itu, teori Dr.Sosrohusodo mendapat perhatian cukup luas di media lokal. Ini mungkin menginspirasi Peter Levenda, penulis Amerika Serikat, untuk menulis sebuah buku mengenai teori ini pada tahun 2012 yang secara efektif membuat klaim Dr.Sosrohusodo menjadi cukup terkenal di barat.
Ketika saya menjelajah internet untuk mencari publikasi media mengenai hal ini, agak mengherankan karena kebanyakan media tidak mencoba untuk mengelaborasinya lebih mendalam. Inilah salah satu sebab yang membuat saya memutuskan untuk memposting berita yang sudah cukup basi ini.
Baiklah, pertama, saya tahu, akan sangat sia-sia jika saya mencoba untuk mendebat argumen Dr.Sosrohusodo karena hal itu hanya akan menjadi debat teoritis yang jelas tidak akan ada ujungnya. Saya sendiri tidak pernah mewawancarai Dr.Sosrohusodo, jadi saya juga tidak bisa memahami lebih dalam dasar yang digunakannya untuk menarik kesimpulan. Namun, jika saya menggunakan reportase media saja, maka bukti yang diajukan Dr. Sosrohusodo saya anggap sangat lemah.
Misalnya kutipan mengenai argumen Dr.Sosrohusodo.
"Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut
tak bisa berjalan normal --- Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika
berjalan. Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan
kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal
mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul. Kondisi ini diyakini mirip
dengan gambaran Hilter di masa tuanya -- yang ditemukan di sejumlah buku
biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang
diduga Hitler berusia 71 tahun."
(Notes: Hitler lahir tahun 1889 sehingga pada tahun 1960, ia memang berusia 71 tahun).
Bayangkan, kita bertemu dengan seorang Jerman tua, pincang, tangan lemah, memiliki kumis seperti Charlie Chaplin, kepala gundul dan memiliki umur yang sama dengan Hitler. Lalu kita mengambil kesimpulan kalau orang ini pastilah Hitler.
Jelas cara pengambilan kesimpulan seperti ini adalah sebuah fallacy.
Tetapi anggaplah kalau reportase media tidak secara lengkap menayangkan argumen Dr Sosrohusodo dan ternyata memang ia mengambil kesimpulan berdasar pengakuan Dr.Poch beserta bukti-bukti lainnya, maka dengan demikian, kita boleh beranggapan bahwa argumen Dr Sosrohusodo sudah tepat.
Kalau begitu bagaimana kita bisa menilai kebenaran klaim ini?
Well, kita memiliki foto Dr.Poch. Cara yang paling gampang adalah membandingkan foto Hitler dengan foto Dr.Poch. Dan jika kita beruntung, kita bisa mematahkan atau membenarkan klaim Dr.Sosrohusodo.
Untuk awalnya, ini dia foto Dr.Poch yang diklaim sebagai Hitler bersama Istrinya yang berasal dari Indonesia.
Sedangkan foto berikut adalah Hitler sendiri.
Setelah melihat foto tersebut, mungkin kalian akan segera yakin kalau Dr.Poch bukanlah Hitler karena postur dan wajah yang tidak mirip. Satu-satunya kesamaan mungkin hanya kumisnya. Tapi tunggu dulu.. postur tubuh dan wajah seseorang bisa berubah seiring pertambahan usia atau seiring berkurang dan bertambahnya berat badan. Argumen seperti itu tidak bisa dipakai.
Kalau begitu argumen apa yang akan kita pakai?
Seperti yang saya katakan di atas, jika kita beruntung, maka kita bisa mengambil kesimpulan yang konkrit dari perbandingan foto ini. Dan saya rasa, kita beruntung kali ini.
Pada awalnya, saya begitu takjub dengan kesamaan wajah antara Dr.Poch dengan Hitler sehingga saya hampir yakin kalau keduanya adalah orang yang sama. Jika kalian tidak percaya, lihatlah foto Hitler berikut ketika ia masih muda dan kurus, lalu bandingkan dengan foto Dr.Poch.
Hitler adalah pria di sebelah kanan yang berkumis tebal. Bukankah wajahnya sangat mirip dengan Dr.Poch?
Namun kemudian, saya menyadari satu hal. Ada perbedaan mendasar yang kemudian membuat saya meragukan kalau keduanya adalah orang yang sama.
Bentuk tubuh dan bahkan bentuk wajah bisa berubah jika kita bertambah tua, bertambah kurus atau bertambah gemuk, Tapi ada satu yang tidak akan berubah.Yaitu Lobule telinga atau Earlobe.
Dr.Poch dan Hitler memiliki Earlobe yang berbeda.
Walaupun manusia memiliki banyak rupa daun telinga, namun untuk Earlobe, biasanya para ahli anatomi hanya membaginya menjadi dua bagian besar. Yaitu Free Earlobe dan Attached Earlobe.
Hitler memiliki Free Earlobe sedangkan Dr.Poch memiliki Attached Earlobe.
Attached Earlobe artinya ujung daun telinga langsung menyatu dengan sisi wajah kita. Sedangkan Free Earlobe, ujung daun telinga melengkung, menyisakan satu bagian yang "bebas".
Sekarang bandingkan Earlobe Hitler dan Dr.Poch.
Ini perbandingan satu lagi yang lebih jelas karena Dr.Poch terpotret dari samping.
Apakah kalian bisa melihat perbedaannya sekarang?
Bahkan kalian bisa melihat kalau bentuk daun telinga kedua orang tersebut berbeda. Hal ini pun terlihat jelas ketika kita membandingkan foto Poch dengan Hitler yang masih kurus.
Artinya cuma satu. Dr.Poch bukan Hitler.
Lalu, mungkin di antara kalian ada yang bertanya: "Apakah earlobe dapat berubah seiring bertambahnya usia?"
Jawabannya bisa. Namun justru dalam kasus Hitler Poch ini malah memperkuat dugaan kalau keduanya adalah orang berbeda.
Perubahan pada earlobe terjadi ketika kita bertambah tua. Ketika usia kita bertambah, terjadi pengurangan produksi kolagen di dalam tubuh sehingga elastisitas kulit berkurang. Akibatnya earlobe manusia akan menjadi bertambah kendur. Namun tidak pernah ada kasus Earlobe seseorang berubah dari Attached menjadi Free atau sebaliknya.
Jika Hitler bertambah tua, maka Free Earlobe yang dimilikinya JUSTRU akan bertambah kendur sehingga lengkungannya terlihat semakin jelas. Hal ini tidak bisa kita temukan pada telinga Dr.Poch.
Kalian bisa melihat perubahan kekenduran earlobe pada aktor Man in Black, Tommy Lee Jones berikut ini. Bagian yang "bebas" dari earlobenya terlihat semakin "besar".
Berikut foto Obama sewaktu kecil dan dewasa. Ia memiliki Free Earlobe dan tidak berubah ketika ia dewasa.
Atau Jimmy Carter, mantan presiden Amerika Serikat. Ia memiliki memiliki Attached earlobe dan tetap demikian adanya ketika ia berusia lanjut.
Jadi, dengan metode yang sederhana ini, kita bisa menemukan sebuah lubang besar dalam klaim Dr.Sosrohusodo.
Nah, sekarang, bagian terpenting dari postingan ini yaitu apa yang telah ditanyakan para pembaca enigma bertahun-tahun lampau, yaitu: "Bro enigma, apakah Hitler benar-benar mati di Indonesia?"
Sumber tambahan:
Share on Facebook
Perhatian ! Boleh Copy paste, tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.
Pertamax
ReplyDeleteDHR
pertamax ga ya??
ReplyDeletePertamaxkah? Baca dolo..
ReplyDeletepertamax dlu baru baca,
ReplyDeletesukses trus bro e..
Pertamax...!!!
ReplyDeletewelcome back, bro
ReplyDeleteanalisis yg bagus, saya menjadi tertarik mempelajari bagian2 telinga :p
ReplyDeleteDHR
Saya juga pernah baca buku yang memuat artikel ini. Saya juga pernah baca buku yang memuat artikel ini.
ReplyDeletemantap, bro
ReplyDeletesalam
jadi keinget novel the escape.. prndukung teori hitler mati di indonesia
ReplyDeleteTapi kalo diliat dari cara jalan bisa bener juga sih... Belum lagi pas kasus ia potong kumis dan dilihat istri Indonesia-nya, juga panggilan "Dolf" dari istrinya...
ReplyDeleteHmm, jawabnya: Cuma dia yang tahu :D
Sesimpel ini doank? kok pada nggak kepikiran kemarin untuk bandingkan telinga?
ReplyDeleteMedia kroco semua. Sukanya cuma heboh-heboh tanpa ada usaha untuk memverifikasi. Indonesia ya kayak gini.
nice pos mas sam. nambah wawasan dah soal kuping. tq tq. btw apa sih itu haregene msh rebutan pertamax. kampungan
ReplyDeleteNAH INI KEHEBATAN ENIGMA
ReplyDeleteSimple dan logis..betul juga.
ReplyDeletePER ENAM.. YESS
ReplyDeletelumayaannnn....
ReplyDeletekeren aih sampe kepikiran dari postur telinganya :3
ReplyDeleteMet malam, Mr. E :)
ReplyDeletepostingan yang sangat menarik.
Good Job! Yaaay!!
@Norman: Bang Norman. menganalisa telinga itu gampang. Tapi yang bisa kepikiran kearah sana tidak banyak. wkwkwk.
ReplyDeletehanya menggunakan metode earlobe saja
ReplyDeletemengagumkan mas E
@norman. . ya justru masalah yg kelihatan nya simple malah tidak di ketahui.
ReplyDeletenah skrg tau khan :)
@Shinra: masalahnya kan media itu pnya tanggung jawab investigatif. bukan cuma mewartakan. Kalau kayak gini doank, susahlah kita mau maju. Apalagi pemberitaan model on the spot atau silet.
ReplyDeleteposting lagi dong Mr. E :)
ReplyDeleteterlalu pendek postingan nya.
hihi
Wohooo.. Mas enigma is back. Kalau bisa tiap kali postingan spt ini mas. Keren^^
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete@Amel: Tidak semua hal perlu dianalisa. seringkali lebih baik membaca sesuatu yang menambah pengetahuan, walaupun sepertinya tidak seru.:)
ReplyDeletesenang bgt, bisa ikutan komen T.T
ReplyDelete@Anonymous 24: Tidak masalah postingan itu pendek atau panjang. Yang penting yang membaca dapat sesuatu :)
ReplyDeletenice bro.. saya penggemar fuhrer.. terima kasih atas penjelasan nya..
ReplyDeleteOiya, satu lagi bro e. Kalimat terakhir di postingan ini yang membedakan kamu dgn blog misteri lain. Kamu tdk berusaha sok tahu dgn menganalisa bnyk hal. dan kamu membatasi diri dengan apa yang kamu tahu pasti saja. Itu bernilai bro.
ReplyDeleteSieg heil! Herr Hitler!
ReplyDeleteBung E, saya juga punya buku itu. Katanya, Dr. Poch punya kesaman dengan hitler, yaitu tangan yang gemetar... Dr. Sosrohusodo pernah menanyakan tentang tangan yang gemetar itu kepada dr. Poch, lalu Dr. Poch menanyakan kepada istrinya (karena lupa penyebabnya) lalu istrinya menjawab "tangan mu gemetar karena memukul-mukul meja saat pasukan jerman kalah di stalingrad"
Tapi entahlah, itu benar atau tidak... Hanya Tuhan yang mengetahuinya :)
Mantap bro,dengan begini kematian hitler tetaplah menjadi misteri :)
ReplyDeleteDelight to know Mr.Sam come to write with enigma old style analysis. However, the sudden appearance of you always interfere my mind.
ReplyDeleteIt's such good analysis to have attention like this as usually you did before. But, I think it's not enough to proof if Mr. Poch was not Hitler by his earlobe because the resolution is just bias to look and you have to consider about human sight of Hitler and Poch hair and the changes shape of the face that affect their looking.
The comment is not to affirm if I Mr. Poch is Hitler. I just thinking if Mr. Sam do have more question than some people to reveal the problem.
by A.H.
@AH: Perubahan rambut dan wajah tidak akan mengubah bentuk daun telinga : )
ReplyDeletewaw benar2 analisa yg luar biasa
ReplyDeleteSalut buat bung E
Jika benar ini bung E sie??
Hehehe
..
.....
..
kyhahaaaha. . baca komen Mr. E
ReplyDelete" @AH: Perubahan rambut dan
wajah tidak akan mengubah
bentuk daun telinga : ) "
yes yes indeed xD
@Sam, I don't said if hair and face change could affect the shape of earlobe. But, it can affect of human sight of this shape not changing the shape. Do you get what I mean?
ReplyDeleteby A.H.
awalnya saya percaya lho sama teori ini, tapi setelah baca post ini jadi agak ragu ._.
ReplyDelete@AH: Apakah maksudmu pandangan mata kita mengenai bentuk telinganya bisa "termanipulasi" oleh perubahan wajah dan rambut? I Don't think so. Untuk mengenali wajah iya, tapi tidak untuk bentuk telinga.
ReplyDeleteom sam klo dulu dah ada oprasi plastik lom??? Klo udh mungkin udh antisipasi jdi tkut disediki macam detektif enigma jdi oprasi daun telinga dehh :)) hehehe
ReplyDeleteOkay, not to long debating the problem :) I think it's not like your old style have a will to make special conversation. Hope you like to reply my Email sometimes (soon) about this one or others.
ReplyDeleteMemang telinganya tidak mirip semuanya, tetapi ketika saya atur pencahayaannya di photoshop ada alur yang sesuai. Tetapi Kita mempunyai konsep psikologis yang berbeda dalam mengintrepetasikan gambar.
Simplenya ini tidak hanya tentang telinga. Buku itu dan bukti lainnya rasanya terlalu (gimana) jika hanya dijawab dengan aerolobe itu, meskipun itu bisa jadi benar.
Nice to know charismatic writer like you.
Happy to back old activities with Enigma or someone called as Sam.
by A.H.
@AH: saya rasa betul kata bang e, tidak akan mengubah bentuk daun telinga. lagi pula jika membandingkan rambut sampai sekarang saja tengkorak hitler sendiri masih diragukan, kalau pun itu juga benar benar tengkorak hitler bagaimana kita mendapatkan sampel rambut dari tengkorang yang telah dibakar sebelumnya?
ReplyDeleteKatakan saja kita mendapatkan sampel rambut dari sofa, atau tempat yg pernah ia tinggali sebelumnya. Sekarang bagaimana kita bisa membandingkannya dengan dr.poch yg sudah botak dari awal sosro bertemu denganya? Anggap saja ilmuwan punya cara lain menentukannya. Saya rasa tidak perlu repot repot untuk meneliti sampel rambut jika dengan daun telinga saja sudah cukup.
Mungkin yang dimaksud a.h disini adalah kekeliruan atau kesalahan yang dapat kita timbulkan saat menganalisa foto karena foto tersebut yang bias.
Foto yang anda anggap bias bukanlah foto orang yang sedang bergerak, jadi setidak-tidak jelasnya foto tersebut masih merupakan garis besar dari bentuknya. Lagi pula 2 foto dr.poch dari 2 sisi sudah cukup membuktikan kalau telinga dr.poch merupakan jenis attached & bukan karena kurangnya piksel pada foto yg menyebabkan ketidakjelasan lengkung pada earlobe
Sam itu siapa ya? Hahaha bercanda, padahal udah komen nanggepin A.H tp masih aja komen lagi kenapa ga sekalian aja ya. Oia bang sam bahas yang beberapa penyelam russia lagi latihan didanau baikal lalu ada alien didalem danaunya dan membunuh beberapa rekan mereka bang, itu bener apa engga? Karena saya mencoba mencari source dari bahasa inggrisnya ga ada (kalo yg bahasa russia ga ngerti)
ReplyDeletewellcome back bung E...!!! Akhirnya update lagi,,(meskipun gw tlat taunya.. (T_T)),. Nice posting... Tapi mungkinkah earlobe hitler sudah dioperasi sbelum dia kabur dri jerman.. Dan mengapa dr poch mempunyai dokumen2 rahasia??
ReplyDelete@Anonim 43, mungkin bahasa inggris saya terlalu buruk untuk dipahami hahaha.
ReplyDeleteMaksud Saya intrepetasi suatu bentuk bisa berubah karena ada sesuatu yang ditambahkan atau dikurangi. Bukan telinganya yang berubah :). Misalnya penampakan besar telinga itu bisa dipengaruhi karena rambut yang tebal atau tipis.
Nah, di komentar awal-awal Uncle Sam mengatakan pandangan alternatif untuk memperkaya perspektif. So, it doesn't matter. Saya cuma tertarik saja untuk menggali lebih dalam.
Nah, Saya menyinggung tengkorak ya. Anda sedang berbicara 2 variabel yang berbeda yaitu Hitler dan terduga Hitler. Jadi Saya gak bisa menanggapi :)
Mungkin anda dan beberapa yang lainnya membaca kalimat Saya agak hati-hati. Karena Saya merasa penafsirannya berbeda hehe.
Thanks for quiet smart response.
by A.H.
@AH: Walaupun banyak argumen dan bukti lain di dalam buku itu, namun jika kita gagal menemukan kesamaan fisik di antara keduanya, maka saya rasa argumen dan bukti itu akan menjadi kurang bernilai. Karena itu saya lebih memfokuskan diri pada foto dibanding argumen Dr.Sosro.
ReplyDelete@A.H: bahasa inggris anda sudah baik, tidak sulit untuk dimengerti, namun mungkin pemilihan katanya menciptakan arti lain.
ReplyDeleteBetul kata bung E, jika bukti fisik saja sudah berbeda yang lain akan terasa tak penting.
Saya hargai kegigihan anda untuk menggali lebih dalam. Mungkin bisa dimulai dari buku catatan berkode j.r kepad, apakah semua warga jerman memiliki buku itu atau hanya orang orang dari instansi tertentu saja yang memilikinya. Galilah dari aspek yang belum terpecahkan.
There's no greater victory than fighting to find the truth
Bang E bahas yang penyelam AL rusia diserang alien didanau baikal dong bang E
Sip..mr. e.. Analisa yg simple tapi sangat bermakna..
ReplyDeletemantap Bang Enigma, analisis simple nan ilmiah...
ReplyDeletewah ini ni yang ditunggu2 khalayak ramai orang indonesia soal hitler yang mati di indonesia, akhirnya terang juga wwkwk bro enigma harusnya bawain acara televisi sendiri nih gantiin slotnya on the spot !!!
ReplyDeletemantap bro.
ReplyDeletemantap bro Enigma.
ReplyDeleteKelak, ada kemungkinan Jojon pun akan diperdebatkan sebagai reinkarnasi Hitler.
ReplyDeleteAnalisanya kereeeeen :D
ReplyDeleteMantab bang E (y)
Nana
Good analysis, Mr. Enigma..
ReplyDeletePay attention to little things that sometimes unnoticed by most people, that's your greatness..
You're like detective :D
bener juga ya,,saya melihatnya di alisnya,,alis doktor poch lebih tebal dari hitler,,mungkin masih ada kelemahannya,,siapa tau dia pake obat penumbuh bulu biar lebat,,haha,,tapi dari pada menebalkan alisnya,lebih baik pake buat menumbuhkan rambutnya kan,,wkwkw
ReplyDeleteKalau memang kasus ini benar-benar menarik, apakah sudah ada yg pernah meneliti sidik jarinya?
ReplyDeleteBukankah investigasi yg baik itu seharusnya turun ke lapangan, nggak hanya bermodal menganalisa foto lalu membuat kesimpulan?
Apakah kasus ini benar-benar kurang menarik lantas tidak ada yg menindaklanjuti? Ataukah ada beberapa golongan yg menginginkan agar kasus ini dianggap sebagai bualan semata?
Well, setiap kita punya prioritas masing-masing. Bagi yang benar2 penasaran apakah Poch itu Hittler, lanjutkan penelitianmu. Semoga kamu bisa menemukan fakta-fakta yang lebih valid ketika terjun ke lapangan.
Good Luck!
wah sampeyan lek ketemu pak sosro iso di clurit
ReplyDeletenggak perlu mbandingin bentuk earlobe, di lihat dari bentuk telinganya saja sudah keliatan, telinga dr.poch bentuknya caplang :)
ReplyDeleteSatu hal yang saya pertanyakan dari spekulasi dr.sosro adalah kapan hitler kuliah kedokteran? Lalu dimana kuliahnya? Kok tahun 1960 sudah bisa jadi dokter? apakah tahun 1945, Hitler lari ke Indonesia terus kuliah kedokteran? Kok aneh ya untuk seorang pelarian politik? Kemudian kok bisa cepet jadi kepala rumah sakit?
ReplyDeleteKalau dipikir-pikir memang tidak masuk akal. ^^
Saya setuju dgn bro.e. Kalau tes kesamaan fisik gagal, artinya isi bukunya dan teorinya cuma cocoklogi.
Nice post And nice info as well..
ReplyDeleteBaru tahu sekarang tentang Free Earlobe dan Attached Earlobe.
Beberapa hari yang lalu sempat terusik dengan kisah ini yang ditayangkan di program televisi yang mengambil "materi" dari Youtube, (you all knew it).
Well, sekarang terjawab sudah rasa penasaran itu.
Once again, good job Mr. E.
Mantaf!
ReplyDeleteAnalisis Bang E bnr2 meyakinkan bgt,terutama d tmbh dg bukti2 soal earlobe itu,
Hebat uey ;)
A2T : klo berita tentang hitler dan pengikutnya kabur ke antartika itu gimana bro E ?
ReplyDeleteitu bener apa gak?
@ Anonymous 51 : I'm so d*mn agree with you. Acara televisi itu hanya mengunduh dari Youtube tanpa analisis yang lebih mendalam. (dan parahnya orang serumah selalu nonton tiap malam,..).
ReplyDelete@ Yuda : Masih ada satu lagi Bro ; Alm. Asmuni :D
@ A.H : Kadang suatu hal yang rumit bisa dipecahkan dengan pemikiran serta sudit pandang sederhana.
And we can't deny that Mr. E is "The Specialist"
Cerdasssss...
ReplyDeleteNice posting,..ijin share Bung E
ReplyDeleteJos...analisa yg luar biasa, dari hal yg sepertinya sepele
ReplyDeleteMantep bung E
ReplyDelete1 lagi analisa fantastis khas Bro Enigma... :)
ReplyDeletePertanyaan yang pernah bikin saya penasaran terjawab sudah:
"Apakah Hitler mati di Indonesia?" | "Tidak tahu, tapi saya pastikan Dr. Poch bukanlah Hitler"
seperti biasa, analisis yg bagus om,
ReplyDeleteoh iya , om tolong analisi mengenai project besar amerika yaitu project blue beam , tolong ya hehe
wah wah wah... jadi d analisis lewat daun telinga y...
ReplyDeleteHebat
He mantaa..b
ReplyDelete:) Untuk membuktikan suatu pernyataan benar, maka pernyataan itu harus siap menghadapi segala macam uji dan hasilnya harus "teruji benar"/"terbukti benar".
ReplyDeleteDan untuk membuktikan suatu pernyataan salah, maka dibutuhkan CUKUP 1 UJI yang membuktikan pernyataan tersebut salah, maka salahlah pernyataan tsb.
Meskipun saat ini, "earlobe" tidak lagi dikategorikan menjadi "free" dan "attached" saja, namun menurut saya, adalah ide cemerlang untuk mengecek bukti fisik dari kategori ini.
Jadi dengan demikian, Bung E sudah menguji dengan "alat uji" yang dimilikinya, dan membuktikan bahwa pernyataan "Dr. Poch = Hitler" adalah salah.
Dan sesuai kesepakatan luas, CUKUP SATU UJI saja untuk membuktikan sesuatu itu salah, maka salahlah ia. :)
Tika
gagal pertamax mulu hadeuh pola update blognya kasih tau yah Bung E' biar pertamax hehe..
ReplyDeleteR.Joe
Jhon lenon dan misterinya mbh E!!!Pliss
ReplyDeleteakhirnya...terjawab sudah.makasih ya mr E
ReplyDeletesalut deh ma analisanya
Waktumu sudah habissss!!
ReplyDeleteBcanda Bro E, btw analisisnya bagus, good job!
tapi bro E, bagaimana dengan kemungkinan operasi plastik ?
ReplyDeletebukankah bila orang setaraf hitler ingin menyembunyikan dirinya, maka wajar ia akan melakukan operasi plastik untuk menyembunyikan identitasnya?
setajam silet!!!!!!
ReplyDeletekesimpulan yg menarik......mungkin bung e punya hipotesis ttg keberdaan hitler di masa tuanya????
ReplyDelete@kira lawliet: Jika kita mau menggunakan argumen operasi plastik mengubah bentuk telinga, maka bisa saja.Tapi dengan demikian,itu hanya menjadi sekedar spekulasi. Dan jika kita ingin menggunakan spekulasi saja, Maka argumen dan bukti Dr Sosro akan bisa dipatahkan dengan gampang,tentu saja dengan spekulasi juga.
ReplyDelete@Silva; saya setuju dengan kamu. Menurut saya tidak masuk akal jika seseorang yang tidak berpendidikan kedokteran diterima kerja menjadi dokter, apalagi kemudian menjadi kepala Rumah Sakit.
Bagus nih pembahasannya, komentar juga ya ke blog saya myfamilylifestyle.blogspot.com
ReplyDelete@Anonymous 48: sudah pernah saya tulis singkat disini:
ReplyDeletehttp://xfile-enigma.blogspot.com/2009/08/markas-alien-di-dasar-danau-danau-rusia.html
aha!
ReplyDeletemasuk akal sekali :)
by the way, saya suka dengan foto buku yang anda pajang, anda lebih memilih mendirikannya alih-alih meletakkannya begitu saja di lantai
hahaha
KERENNN !!!
ReplyDeletesalam kenal bung E, Anda memang luar biasa. sekian lama saya mmbaca blog Anda, tp bru sekarang saya komen, karena kebetulan saya dari Pulau Sumbawa,, analisis Anda sangat menarik. Tentang Hitler terutama
ReplyDeletepostingan yang menarik,, analisis baru utk misteri hitler yg kabarnya pernah di Sumbawa... salam kenal bung E, dari tempat dr. Poch bertugas
ReplyDeleteyups, sangat setuju sekali dgnmu bro...
ReplyDelete^_^
saya suka postingan ini... melihat dari sisi yg lain, itulah ciri khas Enigma.
Bagaimana dengan sidik jari di SIM-nya Dr. Poch, bro E? Atau tidak adakah yang mengambil dan meneliti sampel DNA di tulang atau rambut Dr. Poch? Kenyataan kurangnya liputan media asing terhadap klaim Sosrohusodo bisa jadi disebabkan lemahnya bukti yang diajukan dan cuma berdasarkan cerita/analisa saja.
ReplyDeleteAnalisa yg masuk akal Bro E, salut! Sayang makin lama kematian Hitler tetap misteri sampai waktu membukanya..
ReplyDeletesy rasa bentuk ujung alis mata jg bisa dijadikan petunjuk. karna bentuk alis jg sesuatu yg diturunkan (keturunan), karna itu tdk akan berubah dng bertambahnya usia. tp sayang tidak begitu jelas karna kacamata. trims atas informasi dan analisis yg luar biasa ini.. Bisa menambah pengetahuan...
ReplyDeleteE K
Present Oetomoe
ReplyDeleteanda menganalisa dari postingan terdahulu juga sering sekali menggunakan pendekatan secara medis?
Apakah bang E pernah mengenyam pendidikan secara medis?
Atau berteman dengan kebanyakan orang medis?
Atau hanya referensi medis yang teraktual yang jadi bahan sumber postingan ini?
Salut,,,
membaca dari coment AH,sy coba memindahkan rambut dari hitler ke kepala dr.Poch dgn photoshop tp tetap aja tidak ada perubahan penampakan bentuk Telinganya.
ReplyDeleteBy Black79
analisa hebat bro
ReplyDeletekasus di selesaikan dengan analisa yg sederhana
I AGREE WITH YOU
welcome back ..
analisa yg hebat bro
ReplyDeleteselalu ada sisi yg lain
sudah tdk ada keraguan lagi
welcome back
Waakakkak mantap (sekali lagi) Bro E....
ReplyDeleteNambah ilmu satu deh gw.. tentang per-kuping-an :)))
Lanjutkan kisah berikutnya yaaa.....
Bloger Paling Teliti yang pernah ada...Bre E knp Ga ngelamar Jadi Biro Intelegent Indonesia aja bro :P
ReplyDeletesuper sekali bang enigma.... d^^
ReplyDeleteInteresting :v
ReplyDeleteBTW darimana bung Enigma tau tentang Earlobe? dan bagaimana bung Enigma menyambungkan hal ini dengan Earlobe? apa bung enigma pernah membacanya sebelumnya? atau baru tau saat searching? Penasaran..
bgaimana jika dia mengetahui masalah earlobe lalu sengaja mengoperasi telinganya supaya orang tidak mengenalinya? toh dia dokter, jd jelas tahu tntang mslh earlobe
ReplyDeletenah ini sangat bang E sekali pembahasannya,,, sekarang udah kerasa gereget nya bang,,, kren bang E,,, aku udah beres baca buku-nya,,, KEREN
ReplyDeleteSudut pandang yg bagus,... Pertama kali komen nih, request dong mengenai fenomena aPa yg ada di balik bilangan prima,.. Saat Sekolah Dasar di suruh mempelajari tp sampai sekarang belom bertemu dengan aplikasi dr bilangan prima,.. Tulisanmu super,..
ReplyDeleteapapun yg penting Mas E sudah kembali....2 tahun bookmark di HP wew...
ReplyDeletewell bro E you have done it again, dgn sebuah penyimpulan yg hampir sama sekali tdk terpikirkan oleh org lain
ReplyDeleteWah, kemampuan anda untuk meneliti benar benar luar biasa ^_^
ReplyDeleteBelajar darimana sih? :)
Eh iya om Enigma, kalau anda tidak keberatan, dengan kata lain, saya tidak memaksa anda harus melakukan ini lho ya.
Gini.....
Bisakah om Enigma menelaah video youtube berikut ini?
http://www.youtube.com/watch?v=havrdxN68nw&feature=fvwp&NR=1
Menurut anda, fakta atau fiktif-kah ini?
Klo saya liat lebih detail lagi.. Itu telinga dr.pouch seperti gk ada lubangnya atau saya yg salah liat ya..
ReplyDeleteSeperti telinga buatan.
Untuk bro E, nice post :)
shadow freak
Tambahan lagi
ReplyDeleteDidalam cuplikan vivanews disebutkan bahwa dr.poch seorang pimpinan rumah sakit. Pertanyaannya, apakah seorang pimpinan rumah sakit harus bisa ilmu kesehatan? Sedangkan dr.poch tak tahu tentang ilmu kesehatan. Mungkin gelar dr. Hanya untuk menghormati bahwa poch adalah seorang pimpinan atau bisa juga pemilik rumah sakit itu.
Shadow freak
Keren bro,,,, yang komentar juga menarik2...
ReplyDeletewell nice argumen and analysis bung E,terlepas dari apakah Hitler meninggal di bunker tahun 45 atau di Indonesia, Brasil atau Argentina yang pasti bisa dikatakan kasus kematian Hitler tetap misterius dan seperti ditutup-tutupi dan menjadi sejarah populer, mengapa? karena tengkorak yang diklaim sebagai tengkorak hitler pada tahun 2009 diketahui ternyata sebagai tengkorak wanita berusia 20-40 thn lalu mengapa anggota keluarga hitler tidak ada yang mau memberikan sampel dna mereka? mau atau tidak ada yang berminat untuk mengambilnya lalu mengapa KGB dengan mudahnya mengatakan telah membuang abu dari tubuh para korban bunuh diri tsb kedalam sungai, phobia? ga mungkin kan, secara mereka komunis pasti ga ngenal roh spirit dsb, hehehe.Then kok dalam comment anda,mengapa anda bertanya kapan ia masuk sekolah kedokteran dan dimana?,padahal dalam tulisan anda diatas ada petikan: "Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan" itu mungkin bisa menjawab. Lalu Memang benar ada kapal bernama "Hope" ke indonesia, bagian dari sebuah Project Amerika bernama Project Hope menggunakan sebuah kapal bernama SS Hope dan project ini pertama kali beroperasi tahun 1958 dan berhenti tahun 1974, kemungkinan besar misi di indonesia adalah untuk membantu menanggulangi TBC. Tentang apakah ada Nazi meninggal di Indonesia, jika ada yang pernah ke arca domas cikopo,Bogor maka banyak makan tentara Jerman disana dikebumikan. Another Question and frankly its still mystery if he is not Hitler, who is someone who called as Dr Georg Anton Poch dan istrinya Hella Poch yang misterius karena tidak ada catatan sebelumnya tentang mereka, bagaimana mereka unknown tapi kok bisa ikut SS Hope, lalu Hella Poch berprofesi sebagai seorang antrophologist, apa yg menyebabkan seseorang yang bisa dikatakan anonymous,no track record yang satu bisa jadi dokter dan satu berprofesi sebagai antrophologist di indonesia, dan Hella/Helen Poch tiba tiba balik ke eropa di tahun yang sama dengan tahun ayahnya Eva Braun sakit keras lalu meninggal dunia. then kenapa RS Karang Menjangan SBY rela 2kali melakukan renovasi terhadap makam Poch yang ntah siapa identitas aslinya, kalau emang ada Poch Family name di eropa mengapa mereka tidak pernah datang berkunjung? and make statement, He is our beloved uncle/grand daddy/opa dsb. Tentang Earlobe emang sebuah prove yang bagus untuk mementahkan teori dr poch adalah hitler namun kok seperti teori yang dipakai juga oleh para konspirator yg menyatakan bahwa Paul Mccartney yang pertamakali muncul berbeda dengan Paul McCartney tahun sesudahnya dan kini, dimana dari banyak argumen ada juga yg mengemukakan berdasarkan attached dan free earlobe nya, apakah karena foto-foto yang hitam putih? membuat telinga si Paul McCartney jadi terlihat berbeda antara pic diawal karir dengan tahun-tahun sesudahnya? padahal anda katakan juga ga mungkin berubah dari free ke attached and vice versa, ini link nya : http://fabfourdozen.proboards.com/index.cgi?board=visitors&action=post&thread=127"e=4199&page=3, what do u think? :D nambah pr bung E, benarkah Paul McCartney yang awal muncul beda dgn Paul McCartney setelahnya?
ReplyDeleteA none
mantap! Sungguh sangat jelas sekali!
ReplyDelete@Shadow freak: Itu karena resolusi foto. Sola gelar dokter, saya tidak tahu, rasanya agak susah menerima argumen kalau seseorang bisa bekerja sebagai dokter walau "Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan"
ReplyDelete@A none: Apakah ada bukti kalau seseorang tanpa sekolah medis bisa menjadi dokter? ataukah "dokter" hanya sebuah julukan? Jika memang demikian, maka saya rasa ini tidak menjadi masalah. Namun karirnya cukup hebat untuk seseorang yang tidak punya lisensi dokter dan tidak punya keahlian tentang kesehatan.
ReplyDeleteKapal "Hope" memang ada ke Indonesia. Justru karena ada banyak makam tentara Jerman, maka lebih masuk akal jika kita mengatakan Poch adalah salah seorang dari tentara Jerman yang melarikan diri, namun bukan Hitler itu sendiri.
Pernyataan >> "Dr Georg Anton Poch dan istrinya Hella Poch yang misterius karena tidak ada catatan sebelumnya tentang mereka. bagaimana mereka unknown tapi kok bisa ikut SS Hope, lalu Hella Poch berprofesi sebagai seorang antrophologist" >>> Bisa dipakai dengan logika terbalik.Justru karena mereka bisa ikut SS Hope dan Hella bisa berprofesi sebagai antropologis membuktikan bahwa mereka tidak UNKNOWN.
Pernyataan >> "dan Hella/Helen Poch tiba tiba balik ke eropa di tahun yang sama dengan tahun ayahnya Eva Braun sakit keras lalu meninggal dunia." >> Untuk mengambil kesimpulan bahwa Hella sama dengan Eva braun cuma berdasarkan "kebetulan" ini adalah sebuah fallacy.
Pernyataan >> "kenapa RS Karang Menjangan SBY rela 2 kali melakukan renovasi terhadap makam Poch yang ntah siapa identitas aslinya" >> Ini pun bisa digunakan logika terbalik. JUSTRU karena mereka tahu siapa yang dimakamkan disana, yaitu dr.Poch, sehingga direnovasi.
Tapi anehnya, justru di Sumbawa, rumahnya menjadi tempat parkir rumah sakit dan terbengkalai. Menurut salah seorang pembaca enigma yang dari Sumbawa: "Kl emang iya mrk tau ada kaitan dr hitler, rumah dr Poch pasti msh d jaga baik, ga kyk skrng terbengkalai gitu"
Pernyataan >> "kalau emang ada Poch Family name di eropa mengapa mereka tidak pernah datang berkunjung?" >> Nama keluarga Poch adalah nama keluarga yang cukup populer dari Eropa. Jadi memang ada. Soal kenapa keluarganya di Eropa tidak datang berkunjung ke Indonesia, karena pada tahun itu pulang pergi Eropa bukan sesuatu yang mudah dan murah. saya kira hal itu bukan misteri. Sampai sekarang pun banyak yang seperti itu.
Soal Teori Konspirasi mengenai Paul McCartney, ada satu masalah. Mereka melihat ada perbedaan di antara kedua foto. Tapi saya tidak melihat perbedaan sama sekali.
@a-non dan shadow freak: Di dalam buku KGPH soeryo Goeritno, disebutkan: "Mulailah dokter Sosro mencari tahu di mana keberadaan Hitler, dimulai dari tempat dia mengenal dokter Jerman yang dikenal di Sumbawa Besar dengan nama dokter Poch atau dokter Jerman, lengkapnya dr .Med.G.A. Poch."
ReplyDeleteApakah seseorang yang tidak memiliki keahlian kesehatan dan tidak memiliki lisensi dokter bisa memiliki gelar dr.Med di depan namanya?
siya pikir itu bukan Hittler
ReplyDeleteMelacak Hitler tidak semudah yang dibayangkan, pasca kalah perang tentunya banyak orang yg ngaku2 hitler dan kisah2 keberadaan hitler, juga berita yg simpang siur ttg pelarian hitler, ini adalah salah satunya.... pun investigasi dari pakar soal tengkorak hitler dll masih misteri, btw di jangan dikira indonesia saat itu adalah tempat pelarian yang aman, intelejen amerika dan rusia saling berlomba utk masuk dan menancapkan pengaruhnya ke negara2 dunia ketiga melalui Indonesia, mulai dari konflik asia timur, Papua, Timor Timur, Korea, jadi saya rasa pilihan hitler utk lari ke indonesia sangat kecil... just my opinion , Good Job Bung E :)
ReplyDeletebahas tentang video red mist nya spongebob jg donk
ReplyDeletehttp://travel.detik.com/read/2013/05/16/124932/2247685/1383/misterius-ada-relief-dinosaurus-di-candi-angkor-wat
ReplyDeleteBaru nemu, tuh.
Barangkali bisa jadi bahan buat minggu depan. :p
Untk mmbuktikan kbnaran Dr. Poch adlah Hitler , mngpa tdak d lkukan otopsi sja pada jazad Dr. Poch, dgn bgtu akan lebih akurat .
ReplyDeleteanalisa yang luar biasa !!
ReplyDeleteKeren sekali analisisnya.. :) salut bro enigma :)
ReplyDeletelawie said ....:
ReplyDelete"artikel ini dikemas dengan cantik, terkait dengan artikel Tengkorak Hitler sebelumnya disebutkan bahwa Hitler meninggal di Argentina, mungkin Bung E-sam bisa menulis artikel tentang itu
Bung E-sam selalu atau lebih banyak menuliskan mysteri yang bisa di pecahkan atau counter dari mysteri itu sendiri,
apakah ada mysteri yang mendapat comment positif dari Bung E-sam???"
very very nice post...
salam
Lawie
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletePertamax bung E, bung E saya mau tanya nie. Tadi saya dapat info dari radio candisewu fm klaten katanya didasar laut segitiga bermuda ditemukan piramid. Apa itu benar? Atau cuman hoax saja?
ReplyDeleteBro E... Kalau seandainya bentuk telinga Dr Poch dan Hitler sama... apakah anda langsung memutuskan bhwa dr poch adalah hitler???
ReplyDeletekalau saya pakai logika aja mas, kalau emang Hitler hidup di indonesia, masak sih Israel gak tau.
ReplyDelete@Charade: Tentu saja tidak. itu namanya fallacy.
ReplyDelete@Anonymous 126: Benar sekali.
Pertanyaan kedua... dengan cara apa Bro E melanjutkan investigasi stlh tau bntuk kuping mereka sama untuk menentukan apakah dr poch sm dgn Hitler?
ReplyDelete@Charade: Saya belum terpikir cara melanjutkannya. Karena itu saya katakan di atas kalau "kita beruntung" karena bentuk kuping mereka berbeda.
ReplyDeleteBro E.... maksud anda.... anda berusaha bilang ke pembaca bahwa jika bntuk kuping mereka sama maka diakhir tulisan anda akan punya kesimpulan bhwa anda mendukung teori bahwa Hitler meninggal di Indonesia??... pertanyaan ketiga.... lebih tepat pemintaan... bisakah Bro E tunjukan pada kami ttg bntuk telinga keempat orang lainnya dalam foto yg anda crop? -foto Dr Poch dr samping-
Delete@charade: kamu salah memahami jawaban saya :)
Delete@Charade : All we got here is, Hitler has Free Earlobe, on the other hand, Dr.Poch has Attached Earlobe. That's it. Case is closed.
ReplyDeleteGITU AJA KOQ REPOT :(
Udah ngantuk berat,... tapi tetap setia menunggu postingan baru.
ReplyDeletecoba kotak komentarnya ganti ke versi blogger terbaru yang ada fitur REPLY-nya biar lebih gampang nge REPLY nya n lebih jelas :)
ReplyDelete@shera: jangan ditunggu, saya tidak posting sesering itu. Subscribe via email saja.
Delete@Leon: maunya seperti itu, namun model komentar blogger yang baru itu hanya bisa berlaku untuk template bawaan yang baru. Tidak bisa untuk customized seperti enigma. Sudah pernah saya coba insert kode untuk reply dan masih gagal. Mungkin karena template enigma sudah terlalu banyak dipermak. Menu reply komen bisa muncul di mobile version blog enigma, namun tidak terlihat di web version. Nanti kapan-kapan saya coba lagi.
ya ampun, kemana aja bang.
ReplyDeletewelcome back bang
wow
ReplyDeleteIdung & dagu beda, kuping Poch jg tlihat lbh caplang
ReplyDeletebang, gimana kalo Earlobe dioperasi, terus diubah sesuai yg diinginkan?
ReplyDeletekan bisa juga tuh.
Lawie said ...:
ReplyDelete" Bung E-sam yang cerdas, ada tantangan dari rekan saya,
beranikah anda menuliskan tentang teori konspirasi tentang supersemar ....???
kalau saya akan sangat senang sekali kalau Bung E-sam bisa menuliskan tentang situs piramida di Gunung Padang jawa Barat dan hubungannya dengan tulisan DR. Santos dari brazil mengenai atlantis adalah indonesia ...."
salam
Lawie
@lawie: Tanggapan komen pertama >> Kalau soal poch, ini bukan misteri sebenarnya. Hanya sebuah klaim. Dan kalau saya tidak punya keyakinan kuat, pasti tidak akan saya bantah.
ReplyDeleteTanggapan komen kedua >>> Apakah ada konspirasi dalam Supersemar? Apakah ada PIRAMIDA di situs gunung padang? Apakah Indonesia adalah Atlantis? I don't think so.
bung enigma memang topcer, bisa menganalisa dari banyak hal! Semakin yakin kalau Hitler tak mati di Indonesia, mungkin dr. Poch adalah fans Hitler asal Jerman? who know?
ReplyDelete...sedikit ngganjel bro...
ReplyDeleteuntuk seorang arsitek perang, apakah sulit untuk merombak sebuah earlobe...???
btw, miss these words much...
"Saya tidak tahu."
Bung E,
ReplyDeleteq pnen tahu Time Travellng Andrew Basigo itu Hoax atau bkan ya?
Hampir aja percaya kl dr Poch itu hitler......untung ada bang E
ReplyDeletemantep deh bang E ini......
Mantap analisanya bang enigma. Teruslah membuat tulisan yang analisanya kritis dan membuka wawasan berpikir kita
ReplyDeleteEhm, maaf sebelumnya kalau lancang
ReplyDeleteSaya cuma mau iseng tanya doang. Om Enigma termasuk Free Earlobe atau Attached Earlobe ya? Hahahaha :D
Kalau saya sih Free Earlobe :)
@ guntur prasetyo : Instead of being smartass, but there's no such thing like Time Traveller.
ReplyDeleteBtw, saya (sekali lagi) sangat prihatin dengan tayangan On the spot kemarin malam yang berjudul "7 orang yang diduga penjelajah waktu".
What the h**l is that..?
I think Mr. E should be the producer of the f**lish program, in order not to fool viewers.
damn... bener bener attention to detail
ReplyDeletecuman dengan 1 itu aja bung E bisa membuktikan bahwa dr. Poch bukan Hitler
salut
@ shera aryo : memang benar, bahkan foto John titor pun ada disitu.
ReplyDeletepost tentang tragedi WTC/911 dong bro E,sepertinya ada konspirasi di tragedi tsb.thx
ReplyDeleteseperti biasa, selalu keren, haha
ReplyDeletesaya tidak mencoba untuk mengatakan bahwa Dr.Sosrohusodo itu tidak teliti atau apapun, hanya saja yang saya pikirkan, Dr.Sosrohusodo kan seorang dokter, apakah beliau tidak menyadari tentang teori earlobe seperti yang Kak Enigma pakai? apa ilmu kedokteran tidak mempelajarinya? atau waktu itu belum pernah ada penelitian tentang earlobe dan sebagainya, jadi Dr.Sosrohusodo tidak tahu?
entah ...
-Ikeya
DEMII KIIIAANNNNN....!!!!!,ternyata "cuma" se simpel ini....?????
ReplyDeleteMungkin saja Dr.Poch itu adalah pengagum/fans dari Hitler makanya beliau tau betul mengenai seluk beluk kehidupan Hitler. Atau mungkin ini merupakan propoganda dari Hitler?!!
ReplyDeletehehee..hanya mencoba beropini.
saya masih penasaran, darimana bang e ini bisa ada ide analisa earlobe ? trus bang e ini emang cowo ya? soalnya pasti nyebutnya bang. emang ada yg pernh ketemu? ahahahaha......
ReplyDeleteYiiihhhaaaaaa
ReplyDeletemantap......
ReplyDeleteAkhirnya Bang E bisa muncul lagi dgn tulisan yg berbobot. Saya sampai patah semangat saat bang E hilang dari peredaran :)
Tapi akhirnya bisa aktif kembali hehehhee..
Thanks atas informasinya...tetap semangat...
analisa yang luas biasa E, sederhana tapi akurat
ReplyDeleteDaebaaakkk!!! sempet kageet, dan mau jerit dibuatnya,kekekeke.... ga sengaja buka liat postingan blog bang E bulan mei 2013....ternyata bang E sudah hadir...senang banget...have fun ya bang E....
ReplyDeletethis time to read my favorit blog..hihihi....
Mungkin judulnya lebih baik diganti begini:
ReplyDelete"Apakah Hitler Mati di Indonesia? Analisis Foto dan Kesimpulan"
Karena kata analisa adalah kata yang tidak baku, yang benar analisis. Coba bro E lihat di KBBI :D
@Anonymous 160: Analisa itu serapan dari Belanda. Analisis serapan dari Inggris. Sejak tahun 2005 memang di KBBI sudah memakai analisis. Tapi saya rasa juga tidak ada salahnya menggunakan kata yang tidak baku asalkan bisa dimengerti :))
ReplyDeletepadahal saya harap Poch benar-benar Hitler, haha
ReplyDeletekalau memang cuman telinga yang berbeda mungkin saja di masa perang dulu kena bom lalu operasi jadinya seperti itu.
apa tidak ada tes DNA atau semacamnya ya, saya malah jadi makin penasaran....
tapi analisanya memang bagus, saya ga kepikiran melihat telinga karena terpaku sama kumis XD. Sasuga Enigma
dea.
ReplyDeletefinally kak enigma balik lagi! glad to know that you're fine :D
paling suka kalo udah analisis gini, lanjutin kak..
kak mau tanya apa belakangan ini crop circle udah nggak muncul atau emang belum 'musim'nya di Inggris sana?
penasaran gimana bentuk2 cc terbaru.. hehe :D
Hmm.. Mnurut saya.. Itu poch itu bukan hitler.. Krna bukti2 dah tertera d'sana.. Ada kejanggalan2 yg tak msuk akal...
ReplyDeleteTntang hitler... Yang dlu.a ga skolah kdoteran bsa jdi kpala rumah skit d'sumbawa besar..? Hmm
Keren sekali analisisnya
ReplyDeleteFallacy tuh apa artinya???
ReplyDeletesaya punya pertanyaan langsung untuk bung E, pertanyaan yang sejenis dan tolong dijawab. apakah penulis blog enigma yang sekarang masih sama dengan yang 2 tahun lalu?? serius
ReplyDeleteOpini yang super gilaaa...
ReplyDeleteangkat 4 jempol sekaligus dahh..
semangat truss...
anaLisa yg super giLaaa...
ReplyDeleteini baru nama ny mencari jarum ditumpukan jerami..
semangat truss..
POCH BUKAN HITLER,
ReplyDeleteKALAU MEMANG DIA HITLER PASTI DIA AKAN MERUBAH SELURUH FISIK HINGGA TIDAK BISA DIKENALI. KARENA DENGAN SEJARAH YANG KELAM PASTI HITLER AKAN MENJADI BURUAN UTAMA. DAN UNTUK MENJADI TIDAK DIKENALI, BUKAN HANYA EARLOBE YANG AKAN DIRUBAH, BAHKAN MUNGKIN HITLER SENDIRI TIDAK AKAN BERFIKIR UNTUK MENGUBAH EARLOBE (WHO WILL RECOGNIZE HIM FROM EARLOBE???).
...ROY...
mungkin gak ya kalau hitler menyadari kemungkinan ini lalu merubah bentuk telinganya, toh dari free ke attached kan pengurangan... heheh... becanda... analisis yg solid bro !
ReplyDeleterequest konpirasi kematian paul mccarthney (beatles) dong
ReplyDeletedan juga ttg lagu revolusi no 9 (yg saat diputar terbalik ada suara "turn mo on, dead man")
ReplyDeletesama ttg club 27 bang
ReplyDelete(club 27 = kumpulan musisi hbt yg meninggal saat usia 27 th. legendanya karena mereka bersekutu dgn iblis)
sorry bang kebanyakan request
ReplyDeleteTernyata kalau mendapati hal yang rumit tidak harus dipahami secara rumit.
ReplyDeleteKasus Adolf Hitler yang terlihat rumit toh ternyata lebih mudah pemahamannya. Saya-pun hampir tidak sadar tentang perbedaan telinga yang mudah itu.
untuk yg memiliki teori operasi plastik
ReplyDeletesekali lihat kita dapat mengetahui bahwa telinga dokter poch lebih LEBAR dari pada hitler.
memang ada metode operasi pada daun telinga, tetapi hanya pada hal seperti meruncingkan, mengecilkan, dll.
sehingga telinga dr poch (yg menurut saya lebih terlihat lebar)tidak mungkin hasil operasi plastik dari telinga hitler
indonesi kaya akan sumber daya alam, bukan atas sumpanan pelarian penjahat perang, terimakasih atas pencerahannya tuan enigma
ReplyDeletethanks... a million thanks, you're so smart and make me smarter by reading all of your articles. GBU. Keep sharing your knowledge :)
ReplyDeleteluar biasa!! analisa Enigma, as usual..out of the box..
ReplyDeleteEnigma,senang rasanya membaca tulisan anda lagi. selama ini saya jadi silent readernya blog ini. terus terang,blog ini membuat wawasan saya bertambah, untuk jadi lebih kritis menyikapi berita. Tulisan ini menginspirasi saya menulis tentang telinga, tentu saja ditambah sumber-sumber yang lainnya. Ijin ngutip ya Bang Enigma...Tq sebelumnya.
ReplyDeletenice posting bang, hal-hal yang kecil seperti ujung telinga bisa menyelesaikan sebuah misteri :p
ReplyDeleteAku Pernah baca buku (kalo gak salah temanya Tokoh-tokoh yang merubah dunia) yang mengutip komentar Albert Einstein ketika diwawancarai wartawan lalu diminta pandangannya mengenai pembentukan Super Goverment untuk mengakhiri pertikaian anti RAS.
ReplyDelete"Saya rasa itu perlu, tetapi kita tidak kalah biadabnya dengan mereka yang memperlakukan sebagian saudara-saudara kita Yahudi-Jerman"
Pernyataan itu terkait kejahatan dalam upaya pendudukan tanah Palestina dan pembentukan Negara Israel.
Artinya Pembantaian Auschwitz diakui oleh Einstein yang konon katanya menolak dicalonkan sebagai Presiden Israel Pertama.
Mas Enigma, Bagaimana pendapat kamu tentang adat dayak kalimantan yang memperpanjang daun telinganya.
ReplyDeleteApakah pembuktian earlobe sudah tidak menyisakan kemungkinan lain.
Mas Enigma, Apa pendapat kamu tentang Che Guevara yang ketika melarikan diri melakukan operasi wajah hingga sangat sukar dikenali. Ada tidak kemungkinannya Hitler melakukan hal yang sama, Operasi daun telinga :)
ReplyDeleteKata siapa Che Guevara operasi plastik? Adakah buktinya?
DeleteSoal earlobe, adakah suku di dunia ini yang bisa "memperpendek" earlobe? Maksud saya memodifikasi dari free ke attached? Jika earlobe sudah gagal uji, apakah masih perlu menguji yang lainnya lagi?
Saya baru baca yang ini bung E, Berarti kalo Dr. Poch bukan Hitler yang 'katanya' meninggal di Indonesia, tapi di salah satu postingan bung E dimana tengkorak yg lagi-lagi 'katanya' milik hitler itu ternyata punya perempuan. Dimana dan Kapan Hitler sebenarnya meninggal?
ReplyDeleteApa bung E mau nyoba ngebahas itu? hehe
Mr.Y
wah keren analisanya waktu itu juga say apernah liat bukunya di toko buku besar tapi cuma liat aja pengen beli ragu :D
ReplyDeletebahasa dan balasan komen enigma yg skrg dan dulu kok berbeda ya
ReplyDeleteteman" ane malah ribut ttg author enigma skrg bener yg dulu ato ad org baru yg menggantikan
no offense,mohon pencerahan
thanks
@anonymous 189 :
ReplyDeleteCara bro E membalas komen2 yang masuk sudah berbeda menurut anda dan teman2. Jika anda melihat dari segi tersebut lalu bertanya 'apakah author enigma skrg beda sama yg dulu?',maka aku menyarankan anda melihat dari segi posting. Apakah ada perbedaan tentang pengulasan sebuah kasus yg dilakukan oleh bro E? Apakah anda tidak menilai dia masih tetap lugas dan kredibel dalam mencarikan para pembacanya beberapa sudut pandang yg lain terhadap sebuah kasus? Menurutku siapapun author enigma biarkan tetap jadi misteri,yg penting blog ini menurutku masih mengutamakan kualitas dan pembahasannya yg luar biasa terhadap suatu kasus yg dari dulu sudah menjadi ciri khas enigma
Si Pooch aja bilang die Hitler.....argumen sih boleh aje..teori juga sah-sah aja tp Pooch bilang ianya si Hitler nah atas dasar itu ndak boleh dong semua pendapat mengatakan "ia" Pooch bukan Hitler kalau belum jelas dasarnya atau bukti valid bahwa Pooch bukan hitler
ReplyDeleteMenurutku ia Hitler papun E bilang karena E juga hanya teori ataupupun pendapat yg masih belum valid alias juga masih sebatas pendapat yg belum 100% belum benar
ReplyDeleteWkwkwk, sudahlah Rain. Yang ributin ini bang e yang asli atau bukan itu cuma anak-anak smp yang sok jadi detektif. Kebanyakan baca komik. Analisa kok dari gaya tulisan dan cara balas komen. Analisa karbitan itu. Mereka itu cuma sok kenal saja sm bang.e. padahal kalau mrk pernah email-emailan sama bang.e pasti tahu kalau yang nulis ini memang bang.e asli. Krn detektif-detektif karbitan itu nggak kenal dan nggak pernah kontak bang e, makanya ngasal. ngakak.
ReplyDeletehebatt bang E, aku baru tau mengenai "Earlobe", nice infooo :D, keep posting
ReplyDelete@ Baron Umair & Jorim : Jika anda berdua berbicara 'validitas',Lalu "teori valid" apa yg akan anda ungkapkan pada para readers/bro E kalo anda berdua meng-Klaim itu Hitler?
ReplyDeleteHanya dari pengakuan poch saja? Apa anda berdua bisa membuktikan kalo mr.Poch sedang tidak melakukan kebohongan/ tidak sekedar main klaim bahwa dia Hitler asli?
gokil gan analisanya
ReplyDeletebung bro E kemarin kemana ajaa???! kok gada artikel semacam penjelasan atas menghilang'y bung bro E selama ini?! sorry, entah kenapa soal'y saya merasa ada sebutir keraguan kalo anda emang bner2 bro E!
ReplyDeleteBush13
oh ya ampun, kok terpikir sih untuk menganalisa bentuk telinganya? jenius!!
ReplyDeletelapor.. ada yg copas ga pake sumber : http://www.kaskus.co.id/post/51a9737a7c1243d149000010#post51a9737a7c1243d149000010
ReplyDeleteentah kpribadian penulis yg brubah sehingga mempengaruhi gaya tulisan... Ataukah memang bukan penulis yg sama... I can feel the taste, karena ane sering baca tulisan enigma
ReplyDelete